Hidup dan kehidupan.., manusia dan perencanaan.., sudah merupakan suatu kebutuhan. Begitu besarnya kebutuhan ini sehingga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktifitas sehari hari. Bagi seorang pebisnis akan melakukan perencanaan strategis agar barang maupun jasa yang dipasarkan dapat segera diserap oleh pasar, seorang petani jagung akan merencanakan untuk menjual hasil panen jagungnya kelak 3 bulan kedepan dan hasil penjualan akan direncanakan untuk membayar biaya sekolah anaknya dan sebagainya.
Peran perencanaan begitu penting sehingga tidak bisa diabaikan oleh siapapun yang sedang melakukan aktifitas, kita ketahui dalam dunia yang modern saat ini, perencanan bisnis (barang dan jasa) yang dilakukan pada akhirnya ditujukan untuk mendapatkan uang, namun ironisnya kita seringkali tidak melakukan perencanaan terhadap uang yang didapat dari hasil 'keringat' sendiri.
Di kehidupan nyata sering kali kita menghabiskan uang dalam jumlah yang besar karena tergiur oleh program diskon suatu barang yang sebenarnya kita tidak membutuhkannya dan lebih parah lagi kita telah kehilangan jutaan rupiah disebabkan salah informasi serta tergiur oleh saran investasi yang tidak tepat. Fakta yang ada dan tidak sedikit jumlahnya, mereka yang bekerja di bidang keuangan dan seringkali memberikan saran keuangan kepada nasabahnya ketika ditanya apakah sudah memiliki program perencanaan keuangan pribadi maka sedikit sekali yang mengatakan 'ya' saya telah memiliki. Namun jika kepada mereka kita tanya apakah anda ingin kaya? Jawaban secara tegas mereka adalah 'ya' saya ingin kaya.
Ya saya ingin kaya itulah yang semua orang inginkan.., I wanna be rich..!, namun disini permasalahannya kita semua dihadapkan pada suatu keinginan yaitu ingin menjadi kaya namun tidak tahu bagaimana caranya.., yang kita pasti tahu adalah bagaimana kita menghabiskan kekayaan kita.., lalu bagaimana caranya agar kita menjadi kaya?
Pembaca yang bijak, untuk menjadi kaya sebenarnya sangat sederhana, dapat dilakukan melalui sektor riil (real sector)dan sektor keuangan (financial sector). Menurut hemat kami, kedua sektor tersebut sangat berpotensi membuat anda menjadi lebih kaya tentu jangan lupa ada faktor resiko yang harus bisa diantisipasi sejak dini yakni dengan melakukan perencanaan. Pembahasan yang kami paparkan disini adalah pembahasan sektor keuangan tentunya sesuai dengan kompetensi yang kami miliki yakni melalui perencanaan keuangan.
Financial Planning atau Perencanaan Keuangan adalah masalah bagaimana kita dapat melakukan perencanaan yang tepat sejalan dengan waktu yang tersedia, tujuannya membuat kita menjadi sejahtera.
Dalam melakukan perencanaan keuangan ada 3 formulasi yang umum dilakukan oleh mereka yang menerima pendapatan (income):
1. Pendapatan- kewajiban (hutang- pengeluaran rutin- investasi & tabungan (jika mungkin)
2. Pendapatan- kewajiban (hutang)- investasi & tabungan- pengeluaran rutin
3. Pendapatan- investasi & tabungan- kewajiban (hutang)- pengeluaran rutin
Pembaca yang budiman, nomor berapakah perencanaan keuangan yang anda lakukan? Jika anda menginginkan untuk menjadi sejahtera atau ingin menjadi kaya maka secara tegas kami katakan anda sebaiknya memilih formulasi nomor 3 (tiga). Anda mutlak melakukan perencanaan tersebut hingga pada akhirnya anda merasakan indahnya pertumbuhan aset yang sedang anda lakukan. Pada tahap seperti ini anda akan merasakan perencanaan keuangan adalah suatu kebutuhan bukan lagi merupakan kewajiban yang penuh dengan paksaan. Formulasi nomor 3 ini dilakukan hingga anda pensiun dari pekerjaan anda.
Lalu berapa besarnya investasi dan tabungan yang ideal?, hal ini sangat relatif tergantung kondisi keuangan anda namun kami memberikan batasan bahwa setidaknya sebesar 10% dari pendapatan anda diinvestasi secara berkala setiap bulan (berapapun income anda), jangan pernah mengurangi dosis investasi anda jika anda ingin menjadi kaya dikemudian hari. Tempatkan investasi pada instrumen yang tepat dan mutlak disesuaikan dengan waktu yang tersedia (jangka pendek, menengah atau panjang).
Mengenai kewajiban cicilan hutang maksimum perbulan adalah sebesar 30% dari penghasilan anda, jika setelah dihitung ternyata jumlah cicilan hutang anda diatas 30% maka anda mutlak untuk mengurangi pengeluaran rutin serta dapat dikombinasikan dengan penambahan penghasilan (ini memerlukan proses dengan jangka waktu yang terukur), ingat kekayaan bersih anda adalah merupakan akumulasi dari jumlah aset minus hutang . Jadi seseorang menjadi kaya atau dalam proses menjadi kaya jika ia mampu memenuhi kriteria diatas.
Investasi dengan perencanaan adalah sesuatu yang sangat terukur, misalkan anda ingin melakukan investasi untuk persiapan dana kuliah di universitas ternama di dalam maupun luar negeri, beberapa parameter mutlak anda perhatikan yaitu jangka waktu yang tersedia, kenaikan (inflasi) biaya pendidikan, konversi mata uang (jika menginginkan kuliah diluar negeri) serta jumlah dana investasi dapat meningkat atau menurun setiap tahunnya maupun dengan jumlah yang tetap setiap tahunnya serta frekuensi investasi dapat berupa bulanan, tiga bulanan maupun enam bulanan.
Pembaca yang cerdas, artikel kami bulan februari yang lalu dengan judul Merencanakan Keuangan Disaat Krisis sudah menjelaskan bagaimana seseorang mendapatkan keuntungan di reksadana meskipun kondisi indeks sedang menurun. Banyak diantara masyarakat menilai bahwa kondisi indeks bursa efek yang menurun membuat aset menjadi berkurang, hal ini bisa saya katakana tidak sepenuhnya benar karena sesungguhnya kita dapat menarik keuntungan yang cukup signifikan jika indeks bursa efek pernah mengalami penurunan, yang harus kita pahami adalah ekonomi merupakan sebuah siklus dimana dalam suatu fase dapat mengalami penurunan namun di fase yang lain juga dapat mengalami peningkatan. Secara jangka panjang akan memiliki kecenderungan (tendensi) meningkat.
Ada hal yang juga penting dalam melakukan perenacanaan keuangan adalah antisipasi jika sumber penghasilan menjadi berhenti, hal ini dapat disebabkan karena sakit, kecelakaan maupun karena kematian, maka pembelian polis asuransi juga merupakan suatu kebutuhan.
Pada intinya faktor risiko dapat kita pindahkan ke perusahaan asuransi. Mengenai jenis asuransi telah kami bahas dalam artikel di awal bulan Maret 2009. Berbicara mengenai asuransi jiwa maka erat hubungannya dengan uang pertanggungan, dalam hal ini uang pertanggungan merupakan distribusi aset kepada orang yang kita sayangi, jadi ini merupakan warisan.
Dalam hal waris sebaiknya tertanggung menujuk executor untuk membantu mencairkan dana milik ahli waris jika penerima waris masih dibawah usia 17 tahun. Mengenai hal ini dapat dituliskan dalam suatu surat waris yang dibuat dihadapan seorang Notaris. Karena sesuai dengan peraturan yang berlaku seseorang anak dibawah 17 tahun tidak dapat mencairkan dana di Bank. Executor dapat diberikan kepada seorang yang sangat dipercaya dari anggota keluarga, sahabat, relasi ataupun sebuah perusahaan (trust company).
Menjadi Realistis
Kegagalan bukanlah pilihan, kalimat tersebut terdengar bijak, ya karena setiap orang pasti memilih keberhasilan dan tidak pernah memilih kegagalan. Namun dalam suatu investasi seringkali aset yang dimiliki menjadi tergerus oleh waktu atau tanpa kita sadari biaya yang dikeluarkan dalam suatu instrumen investasi sangatlah besar bahkan premi asuransi yang terbayar tidak seimbang dengan manfaatnya.
Menjadi realistis merupakan hal yang sangat baik, kami sangat merekomendasi agar perencanaan keuangan anda didiskusikan dengan profesional dan spesialis dibidangnya serta bersifat independen, sehingga saran yang diberikan dapat lebih objektif pada akhirnya anda melakukan perencanaan yang baik untuk kehidupan yang lebih baik bagi diri anda dan keluarga yang tercinta, Planning Well Living Well…
Minggu, 25 Juli 2010
9 Tips Finansial untuk Isteri Cerdas
Sering kita dengar seorang suami memberikan alasan, "Saya tanya 'direktur keuangan' dulu ya". Dan kita mahfum bahwa yang dimaksud adalah isterinya.
Sudah menjadi tradisi masyarakat kita bahwa seorang isteri adalah pengelola rumah tangga, terutama dalam hal pengelolaan keuangan rumah tangga. Tantangan finansial seorang isteri pun cukup beragam, mulai dari naik turunnya pendapatan keluarga, menjaga anggaran rumah tangga jangan sampai defisit, sampai kepada ancaman kekurangan dana untuk kebutuhan hari tua.
Bahkan, dalam situasi finansial yang kurang menguntungkan, sang isteri terancam untuk 'terpaksa' ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami berharap beberapa tips di bawah ini akan banyak membantu para isteri untuk lebih cerdas dan terampil dalam mengelola keuangan rumah tangga.
1. Membangun kepercayaan finansial dengan pasangan (suami)
Rencanakanlah keuangan rumah tangga anda bersama dengan pasangan. Ciptakanlah komunikasi yang jujur dan terbuka. Hal ini akan merubah sikap saling menyalahkan satu sama lain (Ingat : Ini merupakan salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga) menjadi saling mengingatkan apa bila terjadi pengeluaran yang berlebihan. Hal ini juga dapat membuat anda saling memberikan pujian atas tercapainya sasaran-sasaran finansial yang sudah anda rencanakan bersama. Alhasil, mendorong anda untuk lebih disiplin dan belajar hidup lebih hemat.
2. Belanja, utang/kewajiban, tabungan dan Anggaran Rumah Tangga.
Apa yang pertama kali muncul di pikiran anda pada saat menerima pendapatan setiap bulannya? Belanja? Bayar utang/kewajiban? Atau menabung? Jika belanja yang duluan muncul, hampir pasti anggaran rumah tangga anda akan menderita defisit. Anda perlu mengubah kebiasaan itu. Biasakanlah untuk memangkas pendapatan untuk menabung dulu. Hal ini memastikan arus kas bersih (net cashflow) anggaran rumah tangga anda akan surplus/positif. Setelah itu, bayarlah dulu utang/kewajiban.
Pastikan utang/kewajiban berkurang terus sesuai jadwal yang sudah direncanakan. Waspadai bunga yang diberlakukan. Baru kemudian dari sisa anggaran yang tersedia dimanfaatkan untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Dengan melakukan kebiasaan seperti diatas, anda akan lebih mudah mencapai sasaran-sasaran finansial yang diinginkan.
Banyak diantara para ibu rumah tangga yang sudah terbiasa melakukan penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran rumah tangga sebetulnya sangat sederhana, yaitu menuliskan rencana pengeluaran rutin bulanan (membantu untuk tidak keluar dari rel) dan menabung untuk keperluan masa depan yang anda inginkan, seperti mobil, rumah, dana hari tua dan lain-lain. Jangan lupa memasukkan rencana pengurangan hutang dan atau jadwal pembayaran kewajiban kedalam anggaran anda. Bila anda belum melakukannya, manfaatkan software excel spreadsheet atau anda dapat mempelajarinya melalui simulasi perencanaan keuangan di situs kami; www.tgrmfinance.com.
3. Kesepakatan batas pengeluaran.
Buatlah kesepakatan bersama pasangan anda sebuah plafon pembelian, misalnya Rp. 500.000. Bila ada pembelian diatas plafon, anda berdua sepakat untuk membahasnya lebih dulu (tidak berlaku untuk pembelian rutin seperti belanja bulanan, pembayaran listrik dan lain-lain). Diawal, aturan ini memang terasa terlalu membatasi, namun kami telah membuktikan bahwa hal ini berdampak besar pada penghematan anggaran.
4. Menata dokumen finansial Anda
Sediakan tempat khusus untuk menyimpan dokumen finansial dan dokumen penting anda dan tatalah dengan rapih, sehingga anda akan mudah untuk mendapatkannya jika dibutuhkan. Hal ini akan mendorong anda untuk terus melakukan review terhadap anggaran yang sudah anda buat.
5. Mengerti kebutuhan asuransi jiwa dan kesehatan
Polis asuransi dibeli untuk melindungi anda. Sampai sejauh mana polis asuransi yang anda miliki melindungi anda. Untuk Polis Asuransi jiwa, berfungsi sebagai pengganti penghasilan bila pemberi nafkah sudah tidak dapat melakukan tugasnya (karena meninggal atau cacat). Pahami berapa besar nilai perlindungan (Uang Pertanggungan) yang anda butuhkan.
Meningkatnya biaya pengobatan yang mencapai 3-5 kali inflasi merupakan alasan kuat untuk kita memiliki asuransi kesehatan. Sebagian besar dari pembaca tentu sudah memiliki perlindungan kesehatan ini, baik yang di sediakan oleh perusahaan, maupun membeli sendiri. Pahami fasilitas penjaminan (coverage) asuransi kesehatan anda, sesuai dengan yang anda butuhkan. Diskusikanlah uang pertanggungan asuransi jiwa dan coverage asuransi kesehatan dengan perencana keuangan atau agen asuransi anda.
6. Memenuhi kebutuhan dana hari tua
Kapan sebaiknya kita mulai merencanakan dan melaksanakan dana pensiun? Mulailah lebih awal. Semakin cepat mulai menyisihkan dana, akan semakin baik dan semakin murah dana yang diperlukan. Sebagai gambaran, untuk target pencapaian dana 1 milyar 20 tahun yang akan datang, dengan tingkat pertumbuhan (return) 14 % per tahun, dana yang harus anda invetasikan per bulan adalah Rp.760.000,-/bulan. Sedangkan bila anda menunda 10 tahun dengan target dan tingkat pertumbuhan yang sama, anda harus menyisihkan dana Rp. 3.800.000/bulan.
7. Menentukan sasaran-sasaran finansial bersama pasangan
Membahas sasaran finansial jangka pendek dan panjang bersama pasangan adalah saat-saat yang menyenangkan karena dengan menyatunya ide anda berdua akan menciptakan motivasi bahtera rumah tangga tang sekaligus memperkuat fondasinya. Mulailah dengan hal yang umum, seperti rencana pembelian mobil, cicilan rumah dan lain-lain. Kemukakan ide-ide anda secara kreatif. Misalnya rencanakan cicilan rumah sudah selesai sebelum anak tercinta mulai kuliah, hal ini akan mengurangi tekanan finansial anda dimasa mendatang. Atau jangan membeli mobil mungil kalau anda sudah mengharapkan kedatangan si kecil sebelum 2 tahun ke depan.
Jangan lupa buat rencana anda secara tertulis agar bisa selalu di tinjau kembali dari waktu kewaktu dan yang terpenting, konsolidasikan sasaran-sasaran anda ke dalam rencana anggaran bulanan.
8. Menghemat = menciptakan pendapatan
Saat anda melakukan belanja bulanan untuk rumah tangga, biasakanlah untuk menghemat anggaran. Dan dedikasikan penghematan tersebut untuk sesuatu yang nyata. Waktu kami baru menikah, nenek saya pernah menasehati, “Simpan penghematan belanjamu untuk hadiah ulang tahun anak-anakmu kelak”. Dan diluar dugaan, kami mendapatkan lebih dari cukup untuk itu.
9. Membeli untuk manfaat jangka panjang
Hampir semua orang tua menyambut kelahiran anggota keluarga baru dengan menyiapkan tempat tidur bayi. Berapa lama sang bayi tidur ditempat itu? Bukankah lebih hemat dan efisien kalau kita menyambutnya dengan membeli tempat tidur ukuran dewasa, yang akan terus bermanfaat sampai dia dewasa.
Semoga bermanfaat!
Sudah menjadi tradisi masyarakat kita bahwa seorang isteri adalah pengelola rumah tangga, terutama dalam hal pengelolaan keuangan rumah tangga. Tantangan finansial seorang isteri pun cukup beragam, mulai dari naik turunnya pendapatan keluarga, menjaga anggaran rumah tangga jangan sampai defisit, sampai kepada ancaman kekurangan dana untuk kebutuhan hari tua.
Bahkan, dalam situasi finansial yang kurang menguntungkan, sang isteri terancam untuk 'terpaksa' ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami berharap beberapa tips di bawah ini akan banyak membantu para isteri untuk lebih cerdas dan terampil dalam mengelola keuangan rumah tangga.
1. Membangun kepercayaan finansial dengan pasangan (suami)
Rencanakanlah keuangan rumah tangga anda bersama dengan pasangan. Ciptakanlah komunikasi yang jujur dan terbuka. Hal ini akan merubah sikap saling menyalahkan satu sama lain (Ingat : Ini merupakan salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga) menjadi saling mengingatkan apa bila terjadi pengeluaran yang berlebihan. Hal ini juga dapat membuat anda saling memberikan pujian atas tercapainya sasaran-sasaran finansial yang sudah anda rencanakan bersama. Alhasil, mendorong anda untuk lebih disiplin dan belajar hidup lebih hemat.
2. Belanja, utang/kewajiban, tabungan dan Anggaran Rumah Tangga.
Apa yang pertama kali muncul di pikiran anda pada saat menerima pendapatan setiap bulannya? Belanja? Bayar utang/kewajiban? Atau menabung? Jika belanja yang duluan muncul, hampir pasti anggaran rumah tangga anda akan menderita defisit. Anda perlu mengubah kebiasaan itu. Biasakanlah untuk memangkas pendapatan untuk menabung dulu. Hal ini memastikan arus kas bersih (net cashflow) anggaran rumah tangga anda akan surplus/positif. Setelah itu, bayarlah dulu utang/kewajiban.
Pastikan utang/kewajiban berkurang terus sesuai jadwal yang sudah direncanakan. Waspadai bunga yang diberlakukan. Baru kemudian dari sisa anggaran yang tersedia dimanfaatkan untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Dengan melakukan kebiasaan seperti diatas, anda akan lebih mudah mencapai sasaran-sasaran finansial yang diinginkan.
Banyak diantara para ibu rumah tangga yang sudah terbiasa melakukan penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran rumah tangga sebetulnya sangat sederhana, yaitu menuliskan rencana pengeluaran rutin bulanan (membantu untuk tidak keluar dari rel) dan menabung untuk keperluan masa depan yang anda inginkan, seperti mobil, rumah, dana hari tua dan lain-lain. Jangan lupa memasukkan rencana pengurangan hutang dan atau jadwal pembayaran kewajiban kedalam anggaran anda. Bila anda belum melakukannya, manfaatkan software excel spreadsheet atau anda dapat mempelajarinya melalui simulasi perencanaan keuangan di situs kami; www.tgrmfinance.com.
3. Kesepakatan batas pengeluaran.
Buatlah kesepakatan bersama pasangan anda sebuah plafon pembelian, misalnya Rp. 500.000. Bila ada pembelian diatas plafon, anda berdua sepakat untuk membahasnya lebih dulu (tidak berlaku untuk pembelian rutin seperti belanja bulanan, pembayaran listrik dan lain-lain). Diawal, aturan ini memang terasa terlalu membatasi, namun kami telah membuktikan bahwa hal ini berdampak besar pada penghematan anggaran.
4. Menata dokumen finansial Anda
Sediakan tempat khusus untuk menyimpan dokumen finansial dan dokumen penting anda dan tatalah dengan rapih, sehingga anda akan mudah untuk mendapatkannya jika dibutuhkan. Hal ini akan mendorong anda untuk terus melakukan review terhadap anggaran yang sudah anda buat.
5. Mengerti kebutuhan asuransi jiwa dan kesehatan
Polis asuransi dibeli untuk melindungi anda. Sampai sejauh mana polis asuransi yang anda miliki melindungi anda. Untuk Polis Asuransi jiwa, berfungsi sebagai pengganti penghasilan bila pemberi nafkah sudah tidak dapat melakukan tugasnya (karena meninggal atau cacat). Pahami berapa besar nilai perlindungan (Uang Pertanggungan) yang anda butuhkan.
Meningkatnya biaya pengobatan yang mencapai 3-5 kali inflasi merupakan alasan kuat untuk kita memiliki asuransi kesehatan. Sebagian besar dari pembaca tentu sudah memiliki perlindungan kesehatan ini, baik yang di sediakan oleh perusahaan, maupun membeli sendiri. Pahami fasilitas penjaminan (coverage) asuransi kesehatan anda, sesuai dengan yang anda butuhkan. Diskusikanlah uang pertanggungan asuransi jiwa dan coverage asuransi kesehatan dengan perencana keuangan atau agen asuransi anda.
6. Memenuhi kebutuhan dana hari tua
Kapan sebaiknya kita mulai merencanakan dan melaksanakan dana pensiun? Mulailah lebih awal. Semakin cepat mulai menyisihkan dana, akan semakin baik dan semakin murah dana yang diperlukan. Sebagai gambaran, untuk target pencapaian dana 1 milyar 20 tahun yang akan datang, dengan tingkat pertumbuhan (return) 14 % per tahun, dana yang harus anda invetasikan per bulan adalah Rp.760.000,-/bulan. Sedangkan bila anda menunda 10 tahun dengan target dan tingkat pertumbuhan yang sama, anda harus menyisihkan dana Rp. 3.800.000/bulan.
7. Menentukan sasaran-sasaran finansial bersama pasangan
Membahas sasaran finansial jangka pendek dan panjang bersama pasangan adalah saat-saat yang menyenangkan karena dengan menyatunya ide anda berdua akan menciptakan motivasi bahtera rumah tangga tang sekaligus memperkuat fondasinya. Mulailah dengan hal yang umum, seperti rencana pembelian mobil, cicilan rumah dan lain-lain. Kemukakan ide-ide anda secara kreatif. Misalnya rencanakan cicilan rumah sudah selesai sebelum anak tercinta mulai kuliah, hal ini akan mengurangi tekanan finansial anda dimasa mendatang. Atau jangan membeli mobil mungil kalau anda sudah mengharapkan kedatangan si kecil sebelum 2 tahun ke depan.
Jangan lupa buat rencana anda secara tertulis agar bisa selalu di tinjau kembali dari waktu kewaktu dan yang terpenting, konsolidasikan sasaran-sasaran anda ke dalam rencana anggaran bulanan.
8. Menghemat = menciptakan pendapatan
Saat anda melakukan belanja bulanan untuk rumah tangga, biasakanlah untuk menghemat anggaran. Dan dedikasikan penghematan tersebut untuk sesuatu yang nyata. Waktu kami baru menikah, nenek saya pernah menasehati, “Simpan penghematan belanjamu untuk hadiah ulang tahun anak-anakmu kelak”. Dan diluar dugaan, kami mendapatkan lebih dari cukup untuk itu.
9. Membeli untuk manfaat jangka panjang
Hampir semua orang tua menyambut kelahiran anggota keluarga baru dengan menyiapkan tempat tidur bayi. Berapa lama sang bayi tidur ditempat itu? Bukankah lebih hemat dan efisien kalau kita menyambutnya dengan membeli tempat tidur ukuran dewasa, yang akan terus bermanfaat sampai dia dewasa.
Semoga bermanfaat!
Minggu, 18 Juli 2010
Minggu, 11 Juli 2010
PROFIL
Name Prima
Sex Male
Activities Lecture
Email paker_prima07@yahoo.com
website :http://www.pakerkingdom.co.cc
College Gadjah Mada University '07
Sex Male
Activities Lecture
Email paker_prima07@yahoo.com
website :http://www.pakerkingdom.co.cc
College Gadjah Mada University '07
Rabu, 07 Juli 2010
DIENG
Ini adalah foto anak DTM,,pada waktu itu saya beserta teman-teman pergi ke wonosobo dengaan mengendarai sepeda motor,ya biarpun jauh semuanya tidak terasa,.karena kita dijalan bercanda gurau dan kita melupakan kelelahan itu,pada waktu itu pertama kita berangkat jum"at sore dan sampai wonosobo sudah lumayan malem,setelah kita sampai di wonosobo kita istirahat dirumahnya bajur,yaitu teman saya,,setelah istirahat kurang lebih 2 jam ,kita langsung ke lapangan futsal,,karena kita sudah di bokingkan lapangan,,jadi kita maen futsal,,kita maen futsal sekitar 1,5 jam,,setelah maen futsal kita kembali kerumah teman saya tadi dan kita pun tidur,pagi harinya kita mau siap2 ke dieng dan mau berendam air hangat,setelah itu kita pergi ke dieng,,wau ternyata dieng begitu indahnya,,setelah agak sore kita turun,dan malamnya kita pergi ke alun2,dan makan mi dok-dok,,dan pulang istirahat,keesokan harinya kita bergegas untuk pulang,,dan dalam perjalanan kita mampir ditempat teman saya fauzan,,dan setelah itu kita pulang ke jogja,,,dan melelahkan
Langganan:
Postingan (Atom)